Charles Spurgeon dan istrinya, menurut cerita majalah "Chaplain", pernah menjual telur-telur yang dihasilkan oleh ayam peliharaannya. Bahkan kepada saudara dekat sekalipun mereka tidak memberikan telur itu, tetapi menjualnya. Beberapa orang menilai tindakan Spurgeon ini sebagai orang yang pelit dan tamak.
Namun Spurgeon dan istrinya menerima penilaian itu dengan lapang dada. Mereka tidak pernah membela diri atau sakit hati. Setelah Ny. Spurgeon meninggal dunia barulah terkuak tabir di balik "kepelitan" mereka ini. Semua hasil penjualan telur ini ternyata dipakai untuk menyokong hidup dua janda yang sudah tua. Karena Spurgeon tidak menghendaki tangan kirinya tahu apa yang dilakukan oleh tangan kanannya (Mat. 6:3), mereka menerima cercaan itu dengan tabah.
Sumber : http://kisah-inspiratif.blogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar